Cyberhome 3

Rabu, 19 April 2017

Pendidikan dan Kebudayaan untuk Revolusi Karakter Bangsa dan Kebinekaan


Indonesia dan Kita 

Apakah kalian bangga menjadi orang Indonesia?

Jawabannya tentu kalian harus bangga jadi orang Indonesia. Mengapa? Karena Indonesia merupakan negara kebinekaan. Kebinekaan berarti Indonesia adalah negara yang terdiri dari beragam perbedaan di dalamnya, mulai dari perbedaan suku, bahasa, budaya, dan juga agama. Indonesia terdiri dari 300 kelompok etnik, 1.340 suku bangsa, 1.211 bahasa, dan 6 agama resmi yang diakui di Indonesia. Sungguh beruntung kita yang hidup di Indonesia karena Indonesia tidak hanya kaya akan alamnya namun juga kaya akan ragam suku dan budayanya yang tersebar di 17.504 pulau yang ada di Indonesia. Perbedaan tersebut seharusnya bukan menjadi suatu isu yang dapat memecah belah bangsa, tetapi menjadi suatu pondasi dasar bagi bangsa Indonesia untuk hidup rukun, damai, dan saling menghargai satu sama lain. 

Namun bila kita berbicara soal menghargai, diakui atau tidak diakui, orang Indonesia itu paling tidak bisa menghargai bangsanya sendiri. Tidak percaya? Mari kita bahas bersama.

Pernah tidak kalian merasa lebih bangga menggunakan atau membeli suatu produk yang branded dibandingkan dengan produk Indonesia. Entah karena gengsi agar dibilang keren dan gaul atau karena memang tidak percaya dengan kualitas produk dalam negeri. Sebelum batik ditetapkan sebagai budaya tak benda warisan manusia milik Indonesia oleh UNESCO, banyak anggapan di masyarakat bahwa batik itu tidak keren, ketinggalan zaman, dan lebih cocok dipakai ketika acara pernikahan saja.

Tetapi sekarang batik telah menjadi salah satu tren dalam dunia fashion masa kini yang bisa dipadukan ke dalam jenis pakaian apapun. Apakah karena kita sebagai generasi harapan bangsa yang telat 'melek' akan budaya Indonesia yang kaya atau memang kita yang tidak menghargai budaya bangsa sendiri? Batik adalah salah satu contoh dari sekian karya budaya bangsa yang tidak dihargai oleh bangsanya sendiri. Ironis memang.

Rasa menghargai itulah yang telah hilang pada bangsa ini. Kemudian karena hilangya rasa menghargai tersebut berlanjut kepada sikap tidak peduli kepada bangsa. Lebih mementingkan diri sendiri, hanya peduli  pada apa yang dia sukai, dan anti terhadap isu-isu nasional yang sedang terjadi. Kemungkinan terburuknya adalah tidak peduli bahwa kekayaan alam Indonesia terus menerus dikeruk habis oleh pihak asing.

Lalu mau dibawa kemana nasib bangsa ini? Siapa yang akan mengkritisi persoalan bangsa ini? Siapa yang akan memajukan bangsa ini kalau bukan kita? Ya kita lah yang bertanggung jawab atas bangsa Indonesia.

Pendidikan dan Kebudayaan adalah Solusinya

Hilangnya rasa menghargai adalah salah satu contoh merosotnya karakter bangsa di tengah perkembangan zaman yang semakin maju. Jika tidak diimbangi dengan karakter yang kuat, maka bangsa Indonesia hanya akan terbawa arus dan tidak akan menjadi pemain utama dunia ini.

Banyak hal yang bisa menjadi faktor penyebab merosotnya karakter bangsa. Globalisasi adalah salah satu faktornya. Globalisasi telah membuka seluas-luasnya gerbang dan menjadi momentum pertukaran ilmu pengetahuan, informasi, teknologi, dan budaya antar negara. Dari globalisasi itulah lahir beberapa produk seperti internet dan smartphone yang banyak mengubah hidup kita. Salah satu dampak yang kita rasakan adalah munculnya fenomena 'mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat'. Banyak dari kita yang lebih sering bermain smartphone saat berkumpul bersama teman atau keluarga dibandingkan memanfaatkan momen tersebut untuk saling berbincang-bincang. 

Banyak kasus pelecehan seksual, kekerasan, pembunuhan, dan penculikan yang disebabkan karena menonton video porno atau bermain video game. Atau karena penyalahgunaan obat-obatan terlarang yang menyebabkan putus sekolah, overdosis, hingga kematian terjadi di Indonesia. Tidak sedikit pula perkelahian antar warga di daerah dan berujung kematian yang disebabkan faktor kesukuan atau keagamaan.

Dari sekian banyak kasus merosotnya karakter bangsa yang terjadi di Indonesia, pendidikan adalah salah satu solusi yang diharapkan mampu mengembalikan martabat bangsa. Dan pengenalan kembali terhadap kebudayaan-kebudayaan Indonesia agar bangsa ini mampu menghargai budayanya sendiri dan kebinekaan Indonesia yang kaya.

Mewujudkan Bangsa yang Berpendidikan dan Berbudaya

Pendidikan adalah pondasi awal dalam membangun sebuah peradaban. Oleh karenanya kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan dari kualitas pendidikan yang ada di dalamnya. Bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja untuk mewujudkan pendidikan yang layak dan berkualitas, tetapi tanggung jawab kita bersama.

Dalam ruang lingkup yang paling kecil saja contohnya adalah keluarga. Seorang ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Maka sangat penting bagi orang tua untuk memberikan pendidikan yang baik sejak dini kepada sang anak. Karena karakter pertama anak itu sangat dipengaruhi oleh bagaimana orang tua mendidik anaknya.

Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah pendidikan di sekolah. Tujuan pendidikan bukan hanya untuk mengejar nilai, tetapi lebih penting dari itu adalah demi tercapainya karakter yang unggul. Bersikap jujur, tekun, pantang menyerah, empati, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab adalah karakter yang diharapkan ada pada diri siswa.

Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Seperti halnya dengan banyak kasus yang terjadi saat siswa/mahasiswa mengalami masa orientasi sekolah/kampus. Saat masa orientasi berlangsung biasanya junior akan dikerjai oleh senior. Memakai pakaian yang memalukan, melakukan hal konyol, bahkan ada beberapa kasus kekerasan yang kerap kali terjadi. Ada budaya yang keliru di sini. Kenapa masa orientasi tidak diisi dengan kegiatan sosial? Akan lebih baik jika siswa diberikan tugas kerja bakti membantu masyarakat membersihkan lingkungan atau dengan membuat suatu proyek yang menghasilkan uang yang kemudian bisa disumbangkan kepada mereka yang membutuhkan, bukan?

Pendidikan juga harus berlandaskan pendidikan yang berkebudayaan. Siswa haruslah diberikan pemahaman sejak masuk sekolah bahwa Indonesia adalah negara kebinekaan yang terdiri dari banyak suku, bahasa, budaya, dan agama. Oleh karenanya siswa harus bisa saling menghargai perbedaan itu semua. Mengajarkan kebudayaan tidak cukup melalui teori di buku saja. Sangat penting untuk mengenal dan berinteraksi secara langsung wujud fisik dari budaya itu sendiri. Entah itu tarian, pakaian, senjata tradisional, rumah adat, atau makanan dari daerah-daerah lain yang ada di Indonesia. Kemudian setelah mengenal, siswa haruslah diajarkan untuk mampu menjaga budaya Indonesia agar tidak dicuri lagi oleh negara lain.

Akhir Kata  

Tentunya perkembangan zaman akan berdampak banyak terhadap setiap dimensi kehidupan kita. Baik atau buruknya itu kembali lagi bagaimana cara kita menyikapinya. Fenomena merosotnya karakter bangsa yang banyak terjadi di masyarakat menunjukkan bahwa kita gagal dalam menyikapi perkembangan zaman. Dan juga kita masih belum mampu menghargai kebinekaan yang ada di Indonesia. Padahal jelas bahwa kebinekaan yang ada di Indonesia menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai budayanya. Maka dari itu memberikan pendidikan yang berkualitas dan mengenalkan kembali kebudayaan Indonesia adalah langkah yang tepat untuk dilakukan. Pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang melahirkan karakter-karakter unggul. Dan dengan mengenalkan kembali kebudayaan yang ada di Indonesia diharapkan mampu membuat kita bisa lebih menghargai kebinekaan Indonesia.
 

 

 
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar