Cyberhome 3

Jumat, 14 April 2017

From the Simplest Things Become a Gravity

Suatu saat saya bertemu dengan seseorang di warung makan yang sederhana. Kebetulan ia duduk tepat di samping saya. Kala itu hujan belum reda dan terbentuklah percakapan di antara kami berdua. Lalu percakapan jadi semakin serius dan keluarlah pertanyaan "Sudah seberapa manfaat diri anda bagi orang lain? Apa yang sudah anda berikan kepada lingkungan sekitar anda?". Namun dalam benak saya terbesit apa yang selama ini saya lakukan adalah hanya untuk kepentingan saya pribadi.

Lantas saya teringat dengan satu nasihat yang diberikan Bapak saya sewaktu saya kecil.

"Kak, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Bahkan walau hanya dengan menyingkirkan sebuah batu di jalanan. Bayangkan bahaya yang bisa menimpa pejalan kaki atau pengendara motor yang lewat apabila batu tersebut tidak disingkirkan. Sebab kebaikan itu dimulai dari sesuatu yang kecil."

Terpikir oleh saya ternyata melakukan kebaikan itu sangatlah mudah. Untuk menjadi orang yang bermanfaat tidak perlu dengan mengeluarkan banyak uang ataupun tenaga kita. Yang perlu kita lakukan adalah dengan melakukan kebaikan-kebaikan kecil yang kadang kita remehkan. Karena dari hal-hal sederhana itulah yang akan menjadi sebuah gravitasi bagi orang lain.

Tiga Kata yang Sering Dilupakan

Zaman sekarang ini banyak pemimpin yang tidak memberikan contoh yang baik. Pemimpin yang memerintah dengan seenaknya saja. "Ambilkan dokumen itu", "Segera buatkan laporan bulanan yang saya pinta" atau "Buatkan saya teh". Memerintah bawahan tetapi tidak didahului dengan  mengatakan "tolong". Sehingga yang didapatkan bukanlah kinerja yang baik tetapi hanyalah sebuah keterpaksaan.

Dan juga, anak bangsa yang tidak tau "terima kasih" kepada negeri ini yang setelah mendapat beasiswa pendidikan maupun penelitian akhirnya mengabdi kepada negara lain. Atau mungkin negeri ini yang memang tidak tau "terima kasih" sehingga tidak mampu menghargai karya anak bangsa.

Banyak juga kasus peperangan antar suku atau perkelahian antar pelajar di negeri ini. Ironisnya hal tersebut terjadi mulai dari anak-anak hingga dewasa. Tidak jarang penyebabnya adalah hal sepele seperti candaan yang berujung keributan. Kalau mereka bisa saling "memaafkan" tentu hal tersebut tidak akan terjadi.

Seandainya setiap permintaan atau perintah diawali dengan mengatakan "tolong", mungkin hidup akan jadi lebih indah tentunya. Seandainya setiap orang bisa "berterima kasih" atas sesuatu, mungkin manusia akan jauh lebih menghargai dari yang sekarang. Seandainya setiap orang bisa saling "memaafkan", mungkin sejarah tidak akan mencatat yang namanya perang. It all started from the simplest things, right?

Gravitasi yang Lambat, tetapi Kuat

Bayangkan jika anda terbiasa mengucapkan tiga kata mujarab tersebut. Kemudian anda menularkannya kepada teman-teman anda. Teman-teman anda menularkannya kepada yang lain dan seterusnya. Dan percayalah anda telah menciptakan sebuah gravitasi kecil yang menarik orang lain ke dalam lubang kebaikan. You are a hero as much as you share those goodness.

Gampang gampang susah memang. Yap, karena hanya dengan mengatakan kata "tolong", "terima kasih", dan "maaf" itu gampang. Susah karena tidak semua orang langsung mau mengikuti kebiasaan baik tersebut. Pepatah arab mengatakan Laqod gorosa man qoblana fa akalna wa nagrisu nahnu liyakula man ba'dana. Yang jika diartikan menjadi "orang-orang sebelum kita telah menanam  pohon yang kemudian kita nikmati (makan) hasilnya, dan sekarang kita menanam pohon agar bisa dinikmati (dimakan) oleh orang-orang setelah kita".

Dampak dari kebaikan yang kita lakukan saat ini tidak harus langsung kita rasakan. Mungkin butuh waktu sehari, sebulan, berbulan-bulan, setahun atau mungkin bertahun-tahun agar kebaikan tersebut menular dan membuahkan hasil. Itulah gravitasi yang sederhana, daya tariknya lambat tetapi mempunyai kekuatan yang besar.

Mereka Bisa, Kita Juga Bisa

Seorang penulis mampu mengubah dunia lewat sebuah tulisan. William Shakespeare dengan kisah romansa Romeo dan Juliet-nya. Yang menginspirasi banyak orang dan disadur ke dalam banyak film, teater, dan menjadi salah satu kisah cinta paling romantis di dunia. Atau tulisan yang diukirkan R.A. Kartini melalui surat-surat yang dikirimkan kepada sahabat pena Kartini di Eropa. Surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan.  Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Yang pada akhirnya surat-surat tersebut dibukukan menjadi sebuah buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" dan menginspirasi lahirnya emansipasi wanita di Indonesia.

Begitupun dengan seorang ilmuwan yang mampu mengubah dunia lewat sebuah temuan. Thomas Alva Edison merupakan salah satu ilmuwan yang membawa perubahan kepada dunia karena berkat penemuannya semua orang bisa merasakan malam dengan terang berkat penemuan bola lampu listrik. Atau dengan temuan krack progression-nya B.J. Habibie yang mampu mendeteksi dan mengantisipasi keretakan (krack) pada sambungan antara sayap dan badan pesawat terbang atau antara sayap dan dudukan mesin. Penemuan inilah yang sangat  berguna bagi dunia penerbangan karena sering sekali terjadi kecelakan pesawat akibat krack ini setidaknya pada awal 1960-an.

Tulisan-tulisan dan temuan-temuan mereka itulah yang menjadi gravitasi. Gravitasi yang mampu mempengaruhi dunia ini. Apakah pengaruh tersebut baik atau buruk itu tergantung pada gravitasi yang mereka berikan. Jika mereka bisa, maka kita juga bisa memberikan gravitasi pada dunia ini.

Saya, anda, dan juga semua orang di dunia ini pasti mampu menjadi gravitasi bagi dunia. Lewat tiga kata sederhana yang ringan diucapkan tetapi berdampak besar yaitu "tolong", "terima kasih", dan "maaf". Tiga kata yang mampu menggerakan hati manusia. Tiga kata yang mampu menghilangkan permusuhan pada diri manusia. Let's spread these and be gravity in your wolrd guys!

Menjadi Gravitasi Dunia Bersama Luna Smartphone 

Jangan biarkan jarak dan waktu menghambat kita untuk memberikan gravitasi pada dunia. Di zaman yang sudah modern ini, semakin mudah bagi kita untuk menjadi gravitasi dunia. Luna Smartphone memberikan segala kemudahan kepada kita dengan fitur premium yang dihadirkan. Sebarkan tiga kata mujarab "tolong", "terima kasih", dan "maaf" dengan mudah kepada teman-teman anda menggunakan Luna Smartphone yang sudah didukung 4G dan CPU Qualcomm Xiaolong S801 2,5GHZ. 
 
Abadikan momen anda dengan kamera Luna Smartphone yang sudah setara kamera iPhone 6 yaitu sebesar 13mp dengan dual LED flash untuk kamera depan dan 8mp dengan lensa wide angle 80.  Anda juga tidak perlu khawatir untuk menyimpan semua momen penting tersebut dan informasi penting lainnya karena Luna sudah dibekali memori internal yang besar yaitu sebsesar 64GB dengan ram 3GB.

Luna juga menawarkan kenyamanan untuk anda saat mengenggamnya. Ukuran layar sebesar 5,5 inch dan berat hanya sebesar 186 gr menjadikan Luna sangat pas untuk menemani anda kemanapun anda pergi. Semua kelebihan yang dibawa Luna menjadikannya angin segar di tengah persaingan pasar smartphone saat ini dan mampu menjadi gravitasi bagi anda semua.

Jadilah gravitasi di duniamu dan jadikan Luna sebagai sahabat setia anda kemanapun anda pergi.



23 komentar:

  1. Sangat inspiratif dan menarik

    BalasHapus
  2. Ringan dibaca tetapi berbobot kontennya. Inspiratif !

    BalasHapus
  3. #reminderoftheday

    BalasHapus
  4. Self reminder, penting nya " tolong, terima kasih dan maaf ".

    BalasHapus
  5. KATA TERIMA KASIH

    Seiringnya ucapan itu terucap. Setiap kali berinteraksi dengan seseorang yang kita anggap memberikan manfaat, kita ucapkan terima kasih. Coba kita pisahkan kata tersebut menjadi: TERIMA KASIH = TERIMA dan KASIH.

    Subhanallah…ternyata kata itu jelas sekali artinya. Jika semua paham maka tidak akan ada orang yang pelit, kikir dan bakhil. Allah memberikan nikmat kepada kita bermacam-macam dan kita ”TERIMA” selanjutnya tidak berhenti disitu, dilanjutkan dengan kata ”KASIH”. Berarti kewajibannya, nikmat itu tidak boleh disimpan untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain.

    Ibarat pohon, pohon memproses air dan sinar matahari bukan untuk sekedar memperbesar batang dan memperbanyak daunnya, akan tetapi pohon yang bijaksana akan menumbuhkan yang lebat untuk makhluk lain.

    Bukan disebut mulia apabila sukses hanya untuk diri sendiri. Mulia berarti kita menjadi bagian dari jalan kesuksesan orang lain. Kebahagiaan bukan dinilai dari seberapa banyak orang mengenal kita tapi seberapa banyak orang mendapat manfaat dari mengenal kita.

    Jadi kesuksesan harta, kekayaan, ilmu, kepandaian yang kita dapatkan harus dialirkan disekeliling kita sebagai wujud syukur dan pemahaman kita terhadap kata ”TERIMA” dan ”KASIH”.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Luar biasaa abang yang satu ini, makasih pencerahannya broth

      Hapus
  6. Tiga kata ( tolong, trima kasih dan maaf ) merupakan kunci yg sngt ampuh dalam membina kerukunan, kasih sayang dan saling nenghormati. Awsli dari diri sendiri, keluarga dan masyarskat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget moy, mulai dari diri sendiri dulu aja. Makasih moy udah membaca :)

      Hapus
  7. Yaabunayya....wahai anak-anakku semua, jika kalian sempat memperhatikan, mengamati dan bahkan menyimak baik-baik apa saja keseharian Papahmu, tingkah laku dan perangai serta adab Papahmu terhadap Mamahmu....rasa-rasanya tidak pernah secuilpun - sejauh yg Papoy ingat- untuk selalu(always...abadan ) berterima kasih atas segala dan semua apa yg Mamoy berikan(membaktikan diri pada suami).Coba saja perhatikan ketika Mamoy menyiapkan pakaian utk berangkat mengajar di pagi hari, bahkan membuatkan secangkir kopi atau segelas teh manis (terlihat seperti hal kecil-sepele) namun Papoy tdk pernah lupa mengucapkan; Syukron...Lalu Mamoy selalu bilang: afwan....la syukron alal wajib- maksudnya papoy ga perlu berterima kasih krn itu semua adalah kewajiban mamoy sbg seorang istri- Atau ketika Papoy memerlukan sesuatu, Papoy selalu bilang; maaf moy, tolong ambilin dong....? Anak- anakku semua...itu semua Papoy lakukan demi menghargai jerih payah mamahmu dan mamoypun merasa dihargai dan dihormati, sekaligus mendapat pahala dan ridho dari Allah SWT. Wahai anakku...semua yg papoy ungkapkan di atas tadi, kiranya dapat menjadi pelajaran berharga dan suri tauladan yg mulia buat kalian untuk menapaki kehidupan berumah tangga kelak..terhadap pasangan kalian..bahkan kepada orang lain, siapapun dia..sekecil apapun bentuk perbuatan dan tingkah laku kita. Selamat berjuang wahai anakku...jadilah mujahid yg diridhoi Allah..Amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya Allah, terima kasih bapakku tercinta atas nasihat yang tidak pernah bosan-bosannya diberikan kepada kami, anak2mu. Semoga semua suri tauladan yg papoy mamoy tunjukan dapat kami ikuti dan amalkan di kehidupan kami untuk seterusnya. Terima kasih poy sudah membaca :)

      Hapus
  8. paragraf ke-5 nya pengalaman pribadi penulis atau luapan emosi penulis nih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkw opini yang dibumbui dengan emosi nih agan Ibnu :D lu ikutan juga ga ben?

      Hapus
  9. Berbobot, inspiratif, salam kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca, salam kenal

      Hapus
  10. Tolong, maaf dan terima kasih..tiga kebiasaan yang nyaris susah didapatkan saat ini. Sangat inspiratif semoga tulisan ini menjadi gravitasi untuk Indonesia yang lebih baik.....sukses ya mas...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya betul mba, terima kasih sudah membaca dan berkunjung mba :) sukses ya mba untuk karir dan blognya, luar biasa

      Hapus
  11. Smartphone luna emang keren, kameranya itu lho setara iPhone 6S. Kalau saya punya smartphone ini, aktifitas ngeblog saya pasti akan semakin terdukung. Secara kan ngeblog itu bukan hanya tentang menulis, namun juga tentang fotografi. Btw komentar baliknya di artikel saya, ini linknya http://www.amir-silangit.com/2017/04/menjadi-gravitasi-di-lingkungan-sekitar.html terimakasih sebelumnya, sukses untuk lombanya ^_^

    BalasHapus