Indonesia dan Kita
Apakah kalian bangga menjadi orang
Indonesia?
Jawabannya tentu kalian harus bangga jadi orang
Indonesia. Mengapa? Karena Indonesia merupakan negara kebinekaan. Kebinekaan
berarti Indonesia adalah negara yang terdiri dari beragam perbedaan di
dalamnya, mulai dari perbedaan suku, bahasa, budaya, dan juga agama. Indonesia
terdiri dari 300 kelompok etnik, 1.340 suku bangsa, 1.211 bahasa, dan 6 agama resmi yang diakui di Indonesia.
Sungguh beruntung kita yang hidup di Indonesia karena Indonesia tidak hanya
kaya akan alamnya namun juga kaya akan ragam suku dan budayanya yang tersebar
di 17.504 pulau yang ada di Indonesia. Perbedaan
tersebut seharusnya bukan menjadi suatu isu yang dapat memecah belah bangsa,
tetapi menjadi suatu pondasi dasar bagi bangsa Indonesia untuk hidup rukun,
damai, dan saling menghargai satu sama lain.
Namun bila kita berbicara soal menghargai, diakui
atau tidak diakui, orang Indonesia itu paling tidak bisa menghargai bangsanya
sendiri. Tidak percaya? Mari kita bahas bersama.
Pernah tidak kalian merasa lebih bangga
menggunakan atau membeli suatu produk yang branded dibandingkan dengan
produk Indonesia. Entah karena gengsi agar dibilang keren dan gaul atau karena
memang tidak percaya dengan kualitas produk dalam negeri. Sebelum batik ditetapkan sebagai budaya tak
benda warisan manusia milik Indonesia oleh UNESCO, banyak anggapan di
masyarakat bahwa batik itu tidak keren, ketinggalan zaman, dan lebih cocok
dipakai ketika acara pernikahan saja.
Tetapi sekarang batik telah menjadi salah satu
tren dalam dunia fashion masa kini yang bisa dipadukan ke dalam jenis
pakaian apapun. Apakah karena kita sebagai generasi harapan bangsa yang telat
'melek' akan budaya Indonesia yang kaya atau memang kita yang tidak menghargai
budaya bangsa sendiri? Batik adalah salah satu contoh dari sekian karya budaya
bangsa yang tidak dihargai oleh bangsanya sendiri. Ironis memang.
Rasa menghargai itulah yang telah hilang pada
bangsa ini. Kemudian karena hilangya rasa menghargai tersebut berlanjut kepada
sikap tidak peduli kepada bangsa. Lebih mementingkan diri sendiri, hanya
peduli pada apa yang dia sukai, dan anti terhadap isu-isu nasional yang
sedang terjadi. Kemungkinan terburuknya adalah tidak peduli bahwa kekayaan alam
Indonesia terus menerus dikeruk habis oleh pihak asing.
Lalu mau dibawa kemana nasib bangsa ini? Siapa
yang akan mengkritisi persoalan bangsa ini? Siapa yang akan memajukan bangsa
ini kalau bukan kita? Ya kita lah yang bertanggung jawab atas bangsa Indonesia.
Pendidikan dan Kebudayaan adalah Solusinya
Hilangnya rasa menghargai adalah salah satu
contoh merosotnya karakter bangsa di tengah perkembangan zaman yang semakin
maju. Jika tidak diimbangi dengan karakter yang kuat, maka bangsa Indonesia
hanya akan terbawa arus dan tidak akan menjadi pemain utama dunia ini.
Banyak hal yang bisa menjadi faktor penyebab
merosotnya karakter bangsa. Globalisasi adalah salah satu faktornya.
Globalisasi telah membuka seluas-luasnya gerbang dan menjadi momentum
pertukaran ilmu pengetahuan, informasi, teknologi, dan budaya antar negara.
Dari globalisasi itulah lahir beberapa produk seperti internet dan smartphone
yang banyak mengubah hidup kita. Salah satu dampak yang kita rasakan adalah
munculnya fenomena 'mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat'. Banyak
dari kita yang lebih sering bermain smartphone saat berkumpul bersama
teman atau keluarga dibandingkan memanfaatkan momen tersebut untuk saling
berbincang-bincang.
Banyak kasus pelecehan seksual, kekerasan,
pembunuhan, dan penculikan yang disebabkan karena menonton video porno atau
bermain video game. Atau karena penyalahgunaan obat-obatan terlarang yang
menyebabkan putus sekolah, overdosis, hingga kematian terjadi di Indonesia. Tidak sedikit pula perkelahian antar warga di daerah dan berujung kematian yang disebabkan faktor kesukuan atau keagamaan.
Dari sekian banyak kasus merosotnya karakter
bangsa yang terjadi di Indonesia, pendidikan adalah salah satu solusi yang
diharapkan mampu mengembalikan martabat bangsa. Dan pengenalan kembali terhadap
kebudayaan-kebudayaan Indonesia agar bangsa ini mampu menghargai budayanya
sendiri dan kebinekaan Indonesia yang kaya.
Mewujudkan Bangsa yang Berpendidikan dan Berbudaya
Pendidikan adalah pondasi awal dalam membangun
sebuah peradaban. Oleh karenanya kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan dari
kualitas pendidikan yang ada di dalamnya. Bukan hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah saja untuk mewujudkan pendidikan yang layak dan berkualitas, tetapi
tanggung jawab kita bersama.
Dalam ruang lingkup yang paling kecil saja
contohnya adalah keluarga. Seorang ibu adalah sekolah pertama bagi
anak-anaknya. Maka sangat penting bagi orang tua untuk memberikan pendidikan
yang baik sejak dini kepada sang anak. Karena karakter pertama anak itu sangat
dipengaruhi oleh bagaimana orang tua mendidik anaknya.
Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah
pendidikan di sekolah. Tujuan pendidikan bukan hanya untuk mengejar nilai,
tetapi lebih penting dari itu adalah demi tercapainya karakter yang unggul.
Bersikap jujur, tekun, pantang menyerah, empati, kreatif, mandiri, dan
bertanggung jawab adalah karakter yang diharapkan ada pada diri siswa.
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang
mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Seperti halnya dengan banyak kasus yang
terjadi saat siswa/mahasiswa mengalami masa orientasi sekolah/kampus. Saat masa
orientasi berlangsung biasanya junior akan dikerjai oleh senior. Memakai pakaian
yang memalukan, melakukan hal konyol, bahkan ada beberapa kasus kekerasan yang
kerap kali terjadi. Ada budaya yang keliru di sini. Kenapa masa orientasi tidak
diisi dengan kegiatan sosial? Akan lebih baik jika siswa diberikan tugas kerja
bakti membantu masyarakat membersihkan lingkungan atau dengan membuat suatu
proyek yang menghasilkan uang yang kemudian bisa disumbangkan kepada mereka
yang membutuhkan, bukan?
Pendidikan juga harus berlandaskan pendidikan
yang berkebudayaan. Siswa haruslah diberikan pemahaman sejak masuk sekolah
bahwa Indonesia adalah negara kebinekaan yang terdiri dari banyak suku, bahasa,
budaya, dan agama. Oleh karenanya siswa harus bisa saling menghargai perbedaan
itu semua. Mengajarkan kebudayaan tidak cukup melalui teori di buku saja.
Sangat penting untuk mengenal dan berinteraksi secara langsung wujud fisik dari
budaya itu sendiri. Entah itu tarian, pakaian, senjata tradisional, rumah adat,
atau makanan dari daerah-daerah lain yang ada di Indonesia. Kemudian setelah
mengenal, siswa haruslah diajarkan untuk mampu menjaga budaya Indonesia agar
tidak dicuri lagi oleh negara lain.
Akhir Kata
Tentunya perkembangan zaman akan berdampak banyak
terhadap setiap dimensi kehidupan kita. Baik atau buruknya itu kembali lagi
bagaimana cara kita menyikapinya. Fenomena merosotnya karakter bangsa yang
banyak terjadi di masyarakat menunjukkan bahwa kita gagal dalam menyikapi
perkembangan zaman. Dan juga kita masih belum mampu menghargai kebinekaan yang
ada di Indonesia. Padahal jelas bahwa kebinekaan yang ada di Indonesia
menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai budayanya. Maka
dari itu memberikan pendidikan yang berkualitas dan mengenalkan kembali
kebudayaan Indonesia adalah langkah yang tepat untuk dilakukan. Pendidikan yang
berhasil adalah pendidikan yang melahirkan karakter-karakter unggul. Dan dengan
mengenalkan kembali kebudayaan yang ada di Indonesia diharapkan mampu membuat
kita bisa lebih menghargai kebinekaan Indonesia.