Sesampainya di Madrid...
Pada tulisan penulis sebelumnya, penulis mengutip sebuah ungkapan "don't let your dreams be dreams". Jangan kalian biarkan mimpi kalian hanya menjadi sekedar mimpi-mimpi. Yap, semuanya memang berawal dari mimpi guys! Setiap orang berhak memiliki dan memperjuangkan mimpi-mimpi mereka. Mimpi memang harus diperjuangkan untuk bisa menggapainya. Untuk contoh saja, penulis memperjuangkan diri untuk mengikuti kuis "tiket gratis nonton el clàsico" ini dengan seorang diri datang ke tempat lomba di kuningan untuk mendapatkannya. Padahal, 2 hari setelah itu adalah hari pertama UAS di semester 1 dan matkul yang diujikan adalah akuntansi dan penulis belum memiliki persiapan yang matang. Dengan modal keyakinan yang kuat serta usaha yang penulis siapkan sebelumnya untuk mengikuti kuis tersebut, akhirnya penulis mendapatkan tiket untuk menggapai mimpi penulis tersebut. Tapi selain perlu usaha, kita juga perlu doa untuk melengkapi itu semua. Karena dengan kita berdoa, itu artinya kita percaya bahwa Tuhan yang memiliki andil penting dalam setiap urusan kita.
Kembali ke cerita penulis, sekarang penulis ingin mengajak pembaca mengenal dan mencoba agar pembaca ikut merasakan apa yang penulis rasakan saat pertama menginjakan kaki di benua eropa.
Saat tiba di bandara barajas |
Kami tiba di bandara barajas (baca: barahas) pukul 9:15 AM waktu setempat. Barajas merupakan salah satu bandara termegah di dunia. Setibanya di bandara, kami didatangi seorang penjual simcard. Dia menawarkan "lebara móvil" kepada kami. Karena kami memang sadar jika kami menggunakan kartu provider indonesia, yang jelas roaming datanya akan mahal banget. Orang tersebut menawarkan jika kami hanya perlu mengeluarkan €10 untuk mendapatkannya. Beberapa dari kami pun tertarik dan membelinya. Walaupun penulis sendiri tidak membelinya dikarenakan nexus 5 tidak compatible dengan kartu provider tersebut dan sepertinya hanya iPhone saja yang bisa. Kemudian, kami memutuskan untuk berangkat menuju hotel kami yang tidak jauh letaknya dari bandara. Sebelum itu, kami pergi ke loket pembelian tiket bus untuk PP dari Madrid menuju Barcelona. Ternyata, harga tiket PP bus Madrid-Barcelona adalah €64. Ada bebarapa dari kami yang mengambil uang tunai dari meson ATM di bandara yang menggunakan debit card Indonesia, asalkan yang ada bentuk kerja sama seperti visa, Cyrus, dan MasterCard. Dan ternyata kami visa menarik uang tunai berupa hang lembaran euro. Tapi sayangnya setiap transaksi akan dikenakan biaya 2,5% dari jumlah nominal yang kita tarik.
Setelah urusan pembelian tiket bus Madrid-Barcelona selesai, kami memutuskan keluar bandara untuk mencari bus menuju hotel. Dan.. Brrrr! Tiba-tiba suhu udara yang kami rasakan jauh berbeda dengan di dalam bandara. Yap, karena saat itu benua eropa masih dalam musim semi (setelah musim dingin). Dengan pakaian yang hanya tertupi oleh mantel, jaket, dkk. kami mencari bus untuk berangkat ke hotel kami. Dengan hanya mengeluarkan €1,25 kami pun berangkat. Di dalamnya penulis pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkan koneksi WiFi bus. Ohya, salah satu hal yang bagus menurut penulis di spanyol adalah hampir di semua tempat umum disediakan WiFi gratis seperti di bandara, bus, hotel, stadion, dan kafe. Tapi, semuanya butuh login dulu atau password. Apalagi di bandara, WiFi gratis hanya 15 menit pertama dalam sehari dan sisanya bayar.
Saat berada di bus menuju hotel |
Kembali ke dalam bus, kami melihat bus di Madrid berbeda dengan di bus di Indonesia. Selain karena tersedianya koneksi WiFi, desain interior bus pun berbeda. Ketersediaan kursi yang terbatas di dalam bus yang jadi pembeda jelasnya. Mungkin, penulis mencoba menebak, maksudnya adalah agar penduduk di sana itu selalu siap dan sigap dengan posisi yang berdiri. Dan mungkin juga karena itu bus yang disediakan untuk para penumpang yang keluar dari bandara yang membawa banyak barang. Sekitar 15 menit kami pun sampai di daerah tempat hotel kami berada, Canillejas (baca: canilehas).
Begitu sampai di Canillejas |
Sesampainya di sana, udara yang dingin pun menusuk badan kami. Benar-benar berbeda dengan kami yang merupakan penduduk negara tropis yang keseringan mendapatkan panas. Ohya, jika pembaca suatu saat ingin berpergian ke negara-negara eropa khususnya ketika musim dingin ataupun semi tiba, jangan lupa membawa dan menggunakan lip ice dan lip balm until kesehatan bibir kita. Karena orang yang terbiasa dengan suhu panas dan tiba-tiba berada di suatu wilayah yang suhunya dingin, permukaan bibir akan pecah-pecah. Kembali ke cerita yuk! Kami pun berjalan mencari letak hotel kami. Ada salah seorang teman penulis yang menggunakan scraft Barcelona dan ketika kami melewati beberapa penduduk yang sedang berkumpul di pinggir jalan, kami diejek dengan bahasa spanyol dan itu sang at terlihat jelas dari Cara mereka memandang kami. Akhirnya kami pun sampai di depan hotel kami yaitu Hotel Tryp Alcala. Langsung saja kami mengabadikan moment tersebut dengan mengambil foto selfie kami di depan hotel dengan menggunakan.
Berfoto bersama di depan Hotel Tryp Alcala, Madrid |
Dengan fasilitas hotel bintang lima kami pun segera memebersihkan diri kami. Setelah semua barang dibereskan dan badan kami sudah bersih, kami mencari makan. Akhirnya kami memutuskan mencari makan yang sesuai dengan lidah orang Indonesia, ya betul, nasi!.
Seusai makan di kafe Cervecería |
Seusai makan di kafe Cervecería |
Kami makan di cafe "Cervecería" yang letaknya tak jauh dari lokasi hotel kami. Kami menemukan makanan yang kalo di Indonesia sendiri disebut nasi kuning. "paella uno, coffee uno!" pinta kami kepada penjualnya. Ya, makanan itu disebut "paella" ( dibaca: paya) dan kami semua memesan makanan yang sama. Ternyata rasanya mirip-mirip nasi kuning dan dicampur dengan udang dan kentang.
Paella, makanan yang mirip dengan nasi kuning |
"Paella" sendiri harganya €1,5 dan ditambah kopi €1. Setelah beres makan, kami bergegas menuju hotel dan mengambil barang bawaan kami yang dibutuhkan untuk pergi ke Barcelona. Saat itu suhu di kota Madrid kira-kira 15°C. Waktu yang kami tempuh untuk sampai ke kota Barcelona adalah 8 jam dengan menggunakan bus dan itupun melewati jalan tol. Kami berangkat dari Madrid sekitar pukul 22:00 PM waktu setempat.
Kami menggunakan bus ALSA untuk perjalanan PP Madrid-Barcelona |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar