Cyberhome 3

Rabu, 23 April 2014

Perjalanan ke Spanyol (3)

Barcelona, saat sebuah mimpi tercapai!

Barcelona merupakan kota yang menyisakan banyak kisah indah nan menarik untuk dikenang. Barcelona tampak damai, bersih, dan meninggalkan kesan bersahabat bagi turis yang datang ke sana. Dilihat dari segi kebersihan, Barcelona patut diberi ancungan jempol. Barcelona mengatur kebersihan kotanya dengan meyediakan tong sampah besar yang banyak dalam satu deretan tong sampah yang dapat diklasifikasikan sesuai jenis sampahnya.
Tong sampah yang berukuran besar seperti ini ada banyak di sudut kota Barcelona
Barcelona juga merupakan salah satu kota yang memiliki jalur sepeda yang terbaik. Kampanye penggunaan sepeda ini sudah dilakukan sejak tahun 1992. Tujuannya adalah untuk mengurangi polusi dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Bagi pendatang atau turis, jangan khawatir tidak dapat menikmati Barcelona dengan sepeda. Banyak penyewaan sepeda, baik sepeda kayuh maupun sepeda listrik dan skuter listrik. Biayanya bervariasi, sekitar 10-15 euro atau Rp 156.000-Rp 234.000 per hari. Hotel-hotel besar juga dapat membantu mencarikan penyewaan sepeda. Menikmati Barcelona dengan sepeda memang menghemat tenaga dan waktu. Dalam waktu singkat dapat menjangkau banyak tempat menarik dan hemat tenaga karena tidak perlu berjalan kaki.
Jalur sepeda di Barcelona
Jalur sepeda cukup aman. Di beberapa ruas tersedia jalur khusus untuk dilalui sepeda yang bersisian dengan jalur pejalan kaki, tidak selalu berada di jalan raya. Di tengah sinar matahari, suhu siang hari berkisar 13-17 derajat celsius. Cukup dingin bagi mereka yang biasa tinggal di tempat tropis seperti Jakarta.

Kembali ke perjalanan penulis, waktu yang kami tempuh adalah 8 jam. Kami sampai di Barcelona sekitar pukul 06:00 AM waktu setempat. Seperti yang diperkirakan, suhu udara Barcelona lebih dingin 9°C dibandingkan di Madrid. Kami turun di stasiun Area de Barcelona dan berada di daerah Barcelona sants. Kami segera pergi menuju lokasi Camp Nou. Kira-kira butuh waktu 15 menit untuk sampai ke Camp Nou. 

Berfoto di depan Camp Nou
Bak mimpi di siang bolong kami melihat dengan takjub panorama stadion Camp Nou. Ini adalah kali pertama kami berada di Barcelona dan bisa berada di tepat di depan Camp Nou. Dengan cepat kami pun mengabadikan moment bersejarah tersebut. Seusai berfoto, kami akhirnya menyadari panggilan alam bahwa kami belum sarapan pagi itu. Akhirnya kami memutuskan untuk makan di kafe terdekat dari stadion. Menu sarapan kami pagi itu adalah roti, kentang, spageti, dan ditemani dengan secangkir kopi di pagi hari yang damai di kota Barcelona. Dengan pemandangan bagian depan Camp Nou, kami begitu menikmati sarapan kami pagi hari itu.
Suasana sarapan di pinggir stadion Camp Nou
Setelah sarapan, kami bergegas pergi ke Camp Nou. Di sana kami (yang sebelumnya sudah mengadakan perjanjian) bertemu dengan President Penya Barcelona, Jordi Mora. Kami berbincang-bincang menggunakan bahasa inggris. Jordi Mora memberikan kami tiket masuk "Camp Nou Experience" secara gratis yang harga seharusnya adalah €18 dan juga beberapa kenangan dari F.C. Barcelona.
Berfoto bersama Jordi Mora, President Penya Barcelona
Camp Nou Experience adalah sebuah tur yang bagi siapa saja yang ingin melihat dan merasakan secara langsung suasana musium F.C.Barcelona yang isinya adalah kumpulan tropi yang diraih oleh F.C. Barcelona baik itu oleh tim sepak bola, basket, dan cabang olah raga lainnya. Selain tropi di dalam musium Barcelona juga ada benda-benda yang mengandung nilai historis seperti sepatu, jersey, dan juga ada ruangan khusus yang berisi penghargaan Lionel Messi. Setelah puas berkeliling musium, kami berlanjut ke ruang konferensi pers, ruang ganti pemain tamu, dan akhirnya... Lapangan Camp Nou. Sebuah kebanggaan bisa berada di stadion utama F.C.Barcelona. Rasa bangga, haru, dan bahagia tercampur aduk dalam diri kami. Kesempatan yang jarang terjadi ini kami tidak sia-siakan dengan mengabadikan moment berharga tersebut.

I'm here "Camp Nou" !!
Meskipun kami bisa masuk ke dalam stadion utama, tapi kami tidak diperbolehkan masuk menginjakan kaki ke rumput lapangan. Banyak pengunjung yang datang selain kami. Ternyata meskipun kita berada di tribun atas, masih bisa melihat jelas ke arah lapangan (beda dengan stadion GBK). Setelah puas mengabadikan moment yang tak terlupakan tersebut, kami mengunjungi F.C.Botiga atau megastore resmi milik F.C.Barcelona. Di dalam F.C.Botiga kami melihat begitu banyak barang yang berhubungan dengan F.C.Barcelona mulai dari jersey, scarf, kaos polo, berbagai macam merchandise, dan juga di dalamnya ada tempat untuk sablon nama pada jersey. Ternyata, jersey di sana sama dengan jersey ori yang dijual di Indonesia loh. Sama-sama made in Thailand juga dengan harga yang relatif mahal. Soal harga bisa dilihat di situs resmi F.C.Barcelona. Setelah puas belanja, kami pun menuju luar stadion.
Berbelanja di F.C.Botiga
Setelah sekian jam kami keliling Camp Nou, kami memutuskan untuk pergi mencari hostel untuk menginap di Barcelona semalaman. Kami berjalan kaki dari stadion mencari lokasi hostel kami. Cukup lama dan melelahkan mengingat kami menghabiskan waktu berjam-jam di Camp Nou dan belum istirahat. Akhirnya kami sampai di hostel kami yaitu Yellow Nest. Setelah beristirahat dan memberihkan diri, sekitar pukul 18:00 PM waktu setempat kami bersiap-siap untuk jalan-jalan mengelilingi kota Barcelona di malam hari. Brr.. suhu yang begitu dingin kami terjang dan memulai perjalanan kami ke La Rambla. La Rambla merupakan salah satu tempat bagi penduduk setempat untuk mencari udara segar dan jalan-jalan malam. Suasana yang begitu ramai membuat kami harus waspada terhadap kejahatan yang akan terjadi. 
Suasana ramai di La Rambla pada malam hari

Kami mulai berbelanja mencari oleh-oleh murah meriah di sana seperti gantungan kunci dan merchandise lainnya. Kami juga mencari coklat sebagai oleh-oleh kami dari Spanyol. Ada juga teman penulis yang mencari oleh-oleh dari Starbucks. Kami menikmati malam minggu kami di La Rambla. Dan di sana ada keran air minum rasa air ledeng yang bisa dinikmati oleh pengunjung.
Air minum yang disediakan untuk pengunjung
Puas jalan-jalan di La Rambla, membuat kami lelah dan mengharuskan kami beristirahat mengingat esok hari harus berangkat pagi-pagi melanjutkan perjalanan ke Madrid. See you in our next trip in Madrid for clasico!!

Selasa, 15 April 2014

Perjalanan ke Spanyol (2)

Sesampainya di Madrid...

     Pada tulisan penulis sebelumnya, penulis mengutip sebuah ungkapan "don't let your dreams be dreams". Jangan kalian biarkan mimpi kalian hanya menjadi sekedar mimpi-mimpi. Yap, semuanya memang berawal dari mimpi guys! Setiap orang berhak memiliki dan memperjuangkan mimpi-mimpi mereka. Mimpi memang harus diperjuangkan untuk bisa menggapainya. Untuk contoh saja, penulis memperjuangkan diri untuk mengikuti kuis "tiket gratis nonton el clàsico" ini dengan seorang diri datang ke tempat lomba di kuningan untuk mendapatkannya. Padahal, 2 hari setelah itu adalah hari pertama UAS di semester 1 dan matkul yang diujikan adalah akuntansi dan penulis belum memiliki persiapan yang matang. Dengan modal keyakinan yang kuat serta usaha yang penulis siapkan sebelumnya untuk mengikuti kuis tersebut, akhirnya penulis mendapatkan tiket untuk menggapai mimpi penulis tersebut. Tapi selain perlu usaha, kita juga perlu doa untuk melengkapi itu semua. Karena dengan kita berdoa, itu artinya kita percaya bahwa Tuhan yang memiliki andil penting dalam setiap urusan kita.
   Kembali ke cerita penulis, sekarang penulis ingin mengajak pembaca mengenal dan mencoba agar pembaca ikut merasakan apa yang penulis rasakan saat pertama menginjakan kaki di benua eropa.
Saat tiba di bandara barajas
    Kami tiba di bandara barajas (baca: barahas) pukul 9:15 AM waktu setempat. Barajas merupakan salah satu bandara termegah di dunia. Setibanya di bandara, kami didatangi seorang penjual simcard. Dia menawarkan "lebara móvil" kepada kami. Karena kami memang sadar jika kami menggunakan kartu provider indonesia, yang jelas roaming datanya akan mahal banget. Orang tersebut menawarkan jika kami hanya perlu mengeluarkan €10 untuk mendapatkannya. Beberapa dari kami pun tertarik dan membelinya. Walaupun penulis sendiri tidak membelinya dikarenakan nexus 5 tidak compatible dengan kartu provider tersebut dan sepertinya hanya iPhone saja yang bisa. Kemudian, kami memutuskan untuk berangkat menuju hotel kami yang tidak jauh letaknya dari bandara. Sebelum itu, kami pergi ke loket pembelian tiket bus untuk PP dari Madrid menuju Barcelona. Ternyata, harga tiket PP bus Madrid-Barcelona adalah €64. Ada bebarapa dari kami yang mengambil uang tunai dari meson ATM di bandara yang menggunakan debit card Indonesia, asalkan yang ada bentuk kerja sama seperti visa, Cyrus, dan MasterCard. Dan ternyata kami visa menarik uang tunai berupa hang lembaran euro. Tapi sayangnya setiap transaksi akan dikenakan biaya 2,5% dari jumlah nominal yang kita tarik.
    Setelah urusan pembelian tiket bus Madrid-Barcelona selesai, kami memutuskan keluar bandara untuk mencari bus menuju hotel. Dan.. Brrrr! Tiba-tiba suhu udara yang kami rasakan jauh berbeda dengan di dalam bandara. Yap, karena saat itu benua eropa masih dalam musim semi (setelah musim dingin). Dengan pakaian yang hanya tertupi oleh mantel, jaket, dkk. kami mencari bus untuk berangkat ke hotel kami. Dengan hanya mengeluarkan €1,25 kami pun berangkat. Di dalamnya penulis pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkan koneksi WiFi bus. Ohya, salah satu hal yang bagus menurut penulis di spanyol adalah hampir di semua tempat umum disediakan WiFi gratis seperti di bandara, bus, hotel, stadion, dan kafe. Tapi, semuanya butuh login dulu atau password. Apalagi di bandara, WiFi gratis hanya 15 menit pertama dalam sehari dan sisanya bayar.
Saat berada di bus menuju hotel
      Kembali ke dalam bus, kami melihat bus di Madrid berbeda dengan di bus di Indonesia. Selain karena tersedianya koneksi WiFi, desain interior bus pun berbeda. Ketersediaan kursi yang terbatas di dalam bus yang jadi pembeda jelasnya. Mungkin, penulis mencoba menebak, maksudnya adalah agar penduduk di sana itu selalu siap dan sigap dengan posisi yang berdiri. Dan mungkin juga karena itu bus yang disediakan untuk para penumpang yang keluar dari bandara yang membawa banyak barang. Sekitar 15 menit kami pun sampai di daerah tempat hotel kami berada, Canillejas (baca: canilehas).
Begitu sampai di Canillejas
      Sesampainya di sana, udara yang dingin pun menusuk badan kami. Benar-benar berbeda dengan kami yang merupakan penduduk negara tropis yang keseringan mendapatkan panas. Ohya, jika pembaca suatu saat ingin berpergian ke negara-negara eropa khususnya ketika musim dingin ataupun semi tiba, jangan lupa membawa dan menggunakan lip ice dan lip balm until kesehatan bibir kita. Karena orang yang terbiasa dengan suhu panas dan tiba-tiba berada di suatu wilayah yang suhunya dingin, permukaan bibir akan pecah-pecah. Kembali ke cerita yuk! Kami pun berjalan mencari letak hotel kami. Ada salah seorang teman penulis yang menggunakan scraft Barcelona dan ketika kami melewati beberapa penduduk yang sedang berkumpul di pinggir jalan, kami diejek dengan bahasa spanyol dan itu sang at terlihat jelas dari Cara mereka memandang kami. Akhirnya kami pun sampai di depan hotel kami yaitu Hotel Tryp Alcala. Langsung saja kami mengabadikan moment tersebut dengan mengambil foto selfie kami di depan hotel dengan menggunakan.
Berfoto bersama di depan Hotel Tryp Alcala, Madrid
       Dengan fasilitas hotel bintang lima kami pun segera memebersihkan diri kami. Setelah semua barang dibereskan dan badan kami sudah bersih, kami mencari makan. Akhirnya kami memutuskan mencari makan yang sesuai dengan lidah orang Indonesia, ya betul, nasi!.
Seusai makan di kafe Cervecería 

Seusai makan di kafe Cervecería
     Kami makan di cafe "Cervecería" yang letaknya tak jauh dari lokasi hotel kami. Kami menemukan makanan yang kalo di Indonesia sendiri disebut nasi kuning. "paella uno, coffee uno!" pinta kami kepada penjualnya. Ya, makanan itu disebut "paella" ( dibaca: paya) dan kami semua memesan makanan yang sama. Ternyata rasanya mirip-mirip nasi kuning dan dicampur dengan udang dan kentang.
Paella, makanan yang mirip dengan nasi kuning
  "Paella" sendiri harganya €1,5 dan ditambah kopi €1. Setelah beres makan, kami bergegas menuju hotel dan mengambil barang bawaan kami yang dibutuhkan untuk pergi ke Barcelona. Saat itu suhu di kota Madrid kira-kira 15°C. Waktu yang kami tempuh untuk sampai ke kota Barcelona adalah 8 jam dengan menggunakan bus dan itupun melewati jalan tol. Kami berangkat dari Madrid sekitar pukul 22:00 PM waktu setempat.
Kami menggunakan bus ALSA untuk perjalanan PP Madrid-Barcelona

Perjalanan ke Spanyol (1)

Don't let your dreams be dreams!!

         Di sini penulis ingin berbagi cerita dan pengalaman bagaimana penulis bisa mendapatkan sebuah kesempatan luar biasa melakukan perjalanan ke negara pertama Islam menyebarkan ajarannya di benua eropa, yap betul yaitu Spanyol. Spanyol sudah identik dengan namanya olahraga. Sudah tak dipungkiri lagi mulai dari balapan mobil F1, moto GP, tenis, sampai sepak bola. Jika dilihat dari olahraga sepak bola, negeri matador ini sudah bisa dikatakan sebagai salah satu negara papan atas untuk urusan speak bola. Untuk bukti gampangnya saja, Spanyol telah menjadi juara piala eropa (2008), juara piala dunia (2010), dan juara piala eropa (2012). Yaa itu dia gambaran sedikit tentang Spanyol. Tapi sekarang penulis ingin berbagi cerita perjalanan penulis selama 3 hari berada di Spanyol. Perjalanan penulis sendiri tak lepas dari usaha dan keberuntungan penulis untuk mendapatkan tiket perjalanan gratis (tiket pesawat PP, akomodasi, hotel, dan tiket nonton el clàsico). Semua itu penulis dapatkan bersama 4 orang lainnya melalui kuis yang diadakan oleh Penya Barcelonista Indobarça, BCA, dan bolalob. Kuis yang terdiri dari cerdas cermat ke-barcelonaan, tebak harga, dan uang kaget. Dari 80 orang lebih, diambilah 5 orang juara yang berhak mendapatkan tiket perjalanan gratis tersebut. Benar benar malam keberuntungan bagi penulis pada minggu dini hari ( Feb 16, 2014) pukul 12:24:43 AM. 

Malam ketika kami berlima diumumkan sebagai pemenang

    Berlanjut setelah melalui beberapa proses yang perlu disiapkan (passport, visa, dll), tepat pada hari kamis (Mar 20, 2014) pukul 12:52:19 PM kami berdelapan (6 perwakilan indobarça, 2 perwakilan Madrid Indo, dan 1 perwakilan bolalob) berangkat dari kantor bolalob menuju bandara soekarno-hatta.

Saat keberangkatan di depan kantor Bolalob, Palmerah

    Di jadwal kami akan take off dari bandara sekitar pukul 18:30 PM dan akan tiba di Doha, Qatar pukul 11:30 PM waktu setempat. Setelah melalui boarding pass,

Spain!! Here we go!!
kami pun take off meninggalkan Jakarta menuju Doha. Pesawat yang kami naiki adalah Qatar airways, pesawat bintang 5 yang memiliki kulitas kenyamanan dan pelayanan yang bagus. Ini adalah pengalaman menaiki pesawat pertama bagi penulis dan waw,, langsung menaiki Qatar airways sekaligus berpergian ke benua eropa :) . Setelah sampai di Doha, kami segera disambut oleh petugas yang membawa kertas bertuliskan "Madrid", sambil berkata "Madrid!, Madrid!" memanggil penumpang yang baru turun dari pesawat. Setelah itu kami diarahkan menuju tempat menunggu bagi penumpang yang ingin berangkat ke Madrid. Saat sampai di sana, kami mendapat kabar kalau pesawat Qatar airways yang berangkat dari Doha menuju Madrid penuh, dan akhirnya kami dipindahkan dari Doha menuju Roma, lalu dari Roma menuju Madrid. Kami pun menunggu di Doha selama 3 jam. Kami berangkat dari Doha pukul 2:30 PM waktu setempat. Perjalanan dari Doha menuju Roma memakan waktu 4 jam 45 menit. Sampai di Roma sekitar pukul 5:15 AM waktu setempat. Di Roma kami menunggu selama 2 jam. Berangkat dari Roma pukul 7:15 AM dan lama perjalanan 2 jam. Sampai di bandara barjas, Madrid pukul 9:15 AM waktu setempat. Perlu diketahui bahwa perbedaan waktu yang ada selama perjalanan penulis adalah : kalau Jakarta itu GMT +7, Doha ITU GMT +3, Roma itu GMT+1 dan Madrid itu GMT+1.